Minggu, 10 Desember 2023

Dia Saudarakku

 



Di dalam suatu keluarga tentunya kita memiliki saudara yang sangat jauh sifatnya dari kita sendiri. Ada yang saudaranya pendiam, pemalu, jutek, cuek bahkan sangat mudah bergaul dengan orang lain. Tetapi hal ini sangat berbeda dengan saudaraku, Angrum.

Kakakku ini merupakan anak pertama. Kelahiran dia bisa dibilang yang ditunggu oleh keluarga besarku. Badannya yang besar dengan berat 3,5 kg tersebut sangat jauh dari bayi yang lain pada saat dia lahir. Bagi keluarga ku, kakakku ini anak perempuan yang akan menambah kebahagiaan keluargaku. Apalagi, orangtuaku menunggu kakakku selama dua tahun.

Suatu hari, disaat kakakku menginjak umur satu tahun, kakakku tau mamaku sedang mengandung adiknya. Umur satu tahun dia banyak sekali tingkahnya, apalagi dia memiliki badan yang gemuk dan suka sekali makan.

Kami sama-sama tumbuh dari watak ayah dan ibu yang sangat jauh sifatnya. Bapakku seseorang yang sangat sayang sama anak perempuannya, bahkan apapun yang anaknya inginkan pasti diwujudkan. Oh beda lagi sama mamaku. Kalau mamaku sifat yang dia miliki snagat tegas dan sangat mengajarkan anaknya harus mandiri.

Semakin dewasa pasca kami harus menerima bahwa mamaku meninggal, kami mau tidak mau harus bergantian menjaga bapakku. Mulai dari pakaiannya, makannya bahkan keperluan kecil pun kami harus bekerja sama.

Sebenarnya sih aku suka kesel ya sama kakakku, tetapi bagaimana pun dia ya kakakku perempuan satu-satunya. Dia memang sangat pemalu bahkan temennya dikit, tetapi dia snagat enjoy aja sama kehidupannya.

“Dek, jajan yuk”, “Dek kamu butuh apa?”, “jangan ngeselin jadi orang”, “jangan bandel napa” itulah kata-kata yang suka di lontarkan oleh kakakku.sebenarnya aku kesel sih kalau dia suka nyuruh aku, kadang aku suka bilang dalam hati “emang ngga punya tanga napa” tapi aku tidak berani berbicara ke dia, karena dia sumber keuanganku hahahaha.

Tapi dia kalau aku aduin ke bapak, oh langsung takut. Karena apa, dia sangat takut kalau aku aduin tingkah lakunya. Pernah ya sekali aku dipukul sama dia pakai tongkat pel, aku langsung aduin ke bapak, tapi malah dia yang nangis. Kan aneh ya….

Semakin hari, kita semakin ada aja tingkah lakunya. Dia tuh orang yang gak bisa nyembunyiin ketidak sukaan sama orang lain. Makanya bapakku suka kesel banget sama dia. Dia tipe orang yang suka mendem hal apapun sendiri. Dia emang gak selalu terbuka sama diriku. Tapi aku gak bisa sih maksaain dia harus terbuka sama aku.

“awas ya kalau lo minta duit ke gua, ngga bakal gua kasih lo”. Tiap hari kalau dia marah ya pasti kata-kata itu aja di lontarkan. Tapi aku tetep kok sayang sama dia walaupun ngeselin. Tapi aku berharap dia bisa menyelesaikan skripsinya dengan cepat dan bisa kerja di Perusahaan dia inginkan.

Aku berharap, semasa tuanya dia bisa menjadi perempuan yang hebat dan bisa mengendalikan emosinya. Dan aku juga berharap juga semoga dia selalu terbuka dengan diriku bahkan pasangannya. Untuk kakakku, Angrum, walaupun dirimu suka ngeselin tapi aku sayang sama dirimu. Ya semoga kau ngga ngeselin terus-terusan deh ya hahahaha.


Hutan Kota GBK Tempat Rekreasi dan Keluarga

 

Foto : Rany Novela Siahaan

            Foto : Rany Novela Siahaan 


Hutan Kota GBK merupakan tempat rekreasi yang sangat populer di Jakarta. Terletak di kompleks Gelora Bung Karno, hutan kota ini menyediakan ruang terbuka hijau yang luas dan menyegarkan di tengah kesibukan kota. Dengan luas 4,5 hektar, hutan kota ini menawarkan lingkungan yang ramah lingkungan dan terpadu untuk kegiatan olahraga dan rekreasi.

Meskipun disebut sebagai hutan, Hutan Kota GBK sebenarnya memiliki penampilan yang berbeda. Pepohonan yang ditanam di sekitar area tersebut menciptakan suasana yang hijau dan segar, sementara gedung-gedung bertingkat memberikan pemandangan yang menarik. Hutan Kota GBK juga dilengkapi dengan restoran yang menyajikan makanan enak dan bersih bagi pengunjung yang ingin beristirahat sejenak dari piknik mereka.

Hutan Kota GBK sangat cocok untuk dikunjungi oleh semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Fasilitas yang disediakan, seperti area bermain dan kolam ikan, membuat anak-anak dapat bersenang-senang dengan aman. Selain itu, para pengunjung juga dapat membawa bekal dari rumah atau membeli makanan di kios atau food court yang tersedia di area tersebut.

Selain sebagai tempat rekreasi, Hutan Kota GBK juga menjadi tempat yang populer untuk berolahraga. Para pengunjung diizinkan untuk melakukan aktivitas seperti jogging dan bersepeda di area tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa membawa skateboard atau hewan peliharaan tidak diizinkan di Hutan Kota GBK.

Fasilitas di Hutan Kota GBK cukup lengkap. Ada pos keamanan, toilet, area parkir, dan ruang ganti yang tersedia. Pengunjung dapat mengakses lokasi tersebut dengan kendaraan pribadi atau menggunakan MRT. Jam operasional Hutan Kota GBK bervariasi, dan pengunjung dapat melihat jam kunjungan yang berlaku saat mereka mengunjungi tempat tersebut.

Sebelum pandemi COVID-19, pengunjung Hutan Kota GBK diharuskan memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki vaksin COVID-19, mematuhi protokol kesehatan, dan masuk sesuai dengan jam operasional yang ditetapkan. Kebersihan juga menjadi faktor penting, dan pengunjung diharapkan menjaga kebersihan area tersebut.

Hutan Kota GBK juga menjadi tempat favorit bagi anak muda yang ingin bersantai dan berfoto-foto. Keindahan alam dan suasana yang instagramable membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi mereka.

Secara keseluruhan, Hutan Kota GBK adalah tempat rekreasi yang populer di Jakarta. Dengan suasana alam yang menyegarkan, fasilitas yang memadai, dan akses yang mudah, tempat ini cocok untuk dijadikan tujuan keluarga dan teman untuk beristirahat, berolahraga, dan menikmati waktu bersama.

 Sudah di Publish Di Media Kumparan : Di sini


Resensi Film : "My First Client"

 

                                                             Oleh : Rany Novela Siahaan 


Judul            : My First Client

Sutradara     : Jang Gyu-Seong

Pemeran       : Lee Dong-hwi, Choi Myung-bin, dan Lee Ro-woon

Tanggal rilis : 22 Mei 2019

Bahasa          : Korea

Durasi           : 1 Jam 54 Menit

 

Sinopsis Film

Di dalam kehidupan, tentunya mendapatkan kasih sayang begitu banyak dari kedua orangtuanya. Tetapi, tidak pernah dirasakan oleh Da Bin (Choi Myung-bin) dan Min Joon (Lee Ro-Woon). Dua anak ini merupakan anak yang menjadi piatu sejak kecil, dan hanya sang kakak, yang pernah bertemu dengan sang ibu kandung.

Da Bin yang tidak terlalu mengingat wajah sang ibu, mencoba mengingat kembali bagaimana wajah sang ibu demi sang adiknya. Min Joon, seorang anak laki-laki sangat penasaran bagaimana wajah sang ibu karena mnedapatkan cerita dari sang kakak. Mereka tidak punya wajah foto sang ibu, karena foto sang ibu di rusak oleh sang ayah.

Ayah dari Da Bin dan Min Joon yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak snaggup merawat kedua anaknya. Semua pekerjaan itu, dilakukan oleh Da Bin, anak pertama sekaligus kakak satu-satunya untuk Min Joon.

Suatu hari, sang ayah memperkenalkan seorang perempuan bernama Seon Yu (Ji Sook) yang akan sebagai ibu tiri mereka. Karena perkenalan tersebut, membuat Da Bin dan Min Joon menjadi bahagia karena sebentar lagi akan mempunyai ibu yang akan merawat mereka. Tetapi, hal itu tidak membuat Da Bin dan Min Joon bahagia, pasalnya sang ibu tiri memiliki sifat tempramental . akibat dari sifat itu, sang ibu tiri terus menyiksa Da Bin dan Min Joon.

Suatu hari, Jeong Yeob (Lee Dong Hwi ), seorang pengacara yang terpaksa bekerja di Lembaga kesejahteraan anak harus menghadapi sebuah kasus penganiayaan yang dilaporkan oleh Da Bin, karena menerima penyiksaaan dari sang ibu tiri.

Jeong Yeob yang hanya menjadi perwakilan Lembaga tempat kerjanya, hanya bisa menanyakan kejadian tersebut kepeda orang tua Da Bin. Tetapi snag ibu tiri, bisa berlaku akting seperti ibu tiri yang baik didepan Jeong Yeob.

Karena Da Bin melaporkan kelakuan sang ibu, sang ibu pun menyiksa Da Bin dan adiknya Min Joon. Sang ayah yang tahu kejadian ini, tidak pernah membela sang anak, karena dia masih membutuhkan snag ibu tiri.

Da Bin yang tidak pernah merasakan kasih sayang sang ayah maupun ibu tirinya, terus meminta Lembaga kesejahteraan anak untuk menolong dia dan adiknya, Min Joon. Da Bin pun meminta bantuan kepada sang Guru, tetapi sang guru tidak terlalu merespon laporan tersebut.

Lembaga kesejahteraan anak pun akhirnya menerima laporan Da Bin. Jeong Yeob yang ditugaskan oleh tempat kerjanya, membawa Da Bin dan Min Joon untuk menginvestigasi kembali atas kasus pelaporan ini.

Jeong Yeob yang harus pindah pekerjaan ke Firma Hukum di Seoul, menerima panggilan bahwa dia harus pergi ke rumah sakit, karena Da Bin dibawa ke rumah sakit. Pada saat bertemu, Da Bin, meminta pada Jeong Yeob untuk membawa dia dan adiknya lepas dari sang ibu tiri.

Pada suatu saat, Jeong Yeob mendengar bahwa Min Joon telah meninggal. Hal ini membuat semakin yakin bahwa ada yang tidak beres oleh sang ibu tiri. Jeong Yeob mendengar bahwa Min Joon enggan memberitahu bahwa dia menerima duit dari sang Jeong Yeob. Akibat dari itu, sang ibu tiri, Seon Yu menyiksa Da Bin dan Min Joon hingga Min Joon meninggal.

Dengan perasaan yang hancur, akhirnya Jeong Yeob melaporkan Seon Yu dan sang ayah Jong Nam dan ditangkap oleh kepolisian. Setiap saat Jeong Yeob terus mencari bukti untuk menjerat sang ibu tiri dan ayah kandung Da Bin untuk mendapatkan hukuman berat.

Jeong Yeob akhirnya menemukan sebuah boneka kesayangan Min Joon, yang Dimana kamera tersebut terdapat sebuah kamera. Boneka tersebut pun bisa membuat Da Bin berbicara di pengadilan dan membuat Ibu tiri dan sang Ayah menerima hukuman berat.

 

Ulasan Film

Dalam film “My First Client” ini mengajarkan bahwa sebagai orangtua kandung maupun tiri, harus memberikan kasih sayang pada anak. Sekesal-kesalnya kita sebagai orangtua, anak tidak perlu menerima siksaan dari kita. Dalam setiap perjalanan film ini, banyak sekali Pelajaran yang bisa diambil.

Dalam film ini bisa kita lihat, bahwa penyiksaan yang dilakukan oleh ibu tiri tentunya korban dari ketidakadilan dari kerasnya dunia patriarki. Kita memang sangat menyalahkan penyiksaan tersebut. Tetapi, dalam kasus ini pasti kita juga harus melihat bagaimana kerasnya kehidupan yang dialami oleh sang ibu tiri.

Dalam suatu keluarga, bukan hanya ibu saja yang harus bergerak dalam mengurus dan merawat anak-anak. Tetapi, peran sang ayah harus turut membantu pekerjaan sang ibu. Memiliki anak tentunya atas kemauan dan kesepakatan antar pasangan.

Anak-anak tidak seharusnya menjadi pelampiasan amarah kita. Anak-anak pun tidak mengharapakan mereka lahir dari keluarga yang begitu toxic. Apabila kita mempunyai sifat yang tempramental, toxic, maka kita sembuhkan dulu sifat kita itu.


Kesimpulan Film 

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari film ini, bahwa kita sebagai orangtua haruslah menyayangi, mengasihi dan merawat anak kita walaupun itu bukan lahir dari rahim kita. Anak dilahirkan dan diberikan oleh Tuhan merupakan suatu Amanah yang kita harus jaga. Memang ada fasenya kita akan marah dengan anak, tetapi anak tidak seharusnya menjadi pelampiasan amarah kita.

Anak-anak dititipkan oleh Tuhan itu merupakan pembawa bahagia untuk kita. Memang sebagai ibu tiri kita pastinya tidak akan siap, tetapi apabila kalian menjadi ibu tiri, bukan hanya menerima sang ayah saja, tetapi kalian harus menerima sang anak dengan tulus.

Dalam film ini kita juga diajarkan bahwa suami pun harus turut membantu pekerjaan ibu. Mulai dari membantu anak mengerjakan pr, menyiapkan keperluan sekolah bahkan menyuapi mereka makan. Tugas kedua orangtua jangan hanya di bebanka oleh satu pihak saja. Sebagai ayah pun berhak membantu istrinya dalam mengurus rumah tangga.

 


IBUKU

Setiap hembusan nafasmu 

Dirimu selalu memberikan yang terbaik untukku 

Disetiap harimu, engkau memberikan kasih sayang untukku 


Setiap perjalanan hidupku, engkau ada untukku 

Dalam setiap senang maupun duka, engkau ada untukku 

Dalam setiap aku kedinginan, engkau selalu hangatkan diriku 


IBU…. 

Engkaulah belahan jiwaku 

Setiap kenangann dirimu, akan ku selalu ingat 

Setiap perjalanan hidupku, engkau selalu mendukung ku


Kau lah Ibuku

Belahan JiwaKu dan Penyemangat Hidupku

ENGKAU PERGI TAK KEMBALI

 

Hari demi hari…..

Waktu demi waktu….

Engkau tidak ada untukku….

 

Pada perjalanan hidupku….

Engkau tidak ada disisiku….

Pada keseharianku, Engkau tidak ada disisiku….

 

Setiap aku senang….

Engkau tidak ikut merasakan kesenanganku….

Setiap aku butuh dirimu…

Engkau tidak ada untukku…

 

Engkau…. Wahai belahan jiwaku…..

Engkau pergi tak kembali….

Engkau berjalan sendiri kepada Tuhan….

Tanpa Kami…..

 

Wahai Engkau…..

Akan selalu ku ingat setiap hembusan nafasku…

Engkau dan kami akan bertemu ditempat yang indah itu….

Rabu, 06 Desember 2023

Mengenal Lebih Dekat Kain Ulos Batak Toba

 

                                                                     Image : Guratgarut


Kain Ulos merupakan sebuah kain yang berasal dari Suku Batak Toba. Kain Ulos ini juga merupakan busana kain turun-temurun yang dikembangkan oleh masyarakat Batak Toba, Sumatera Utara. Kain Ulos sendiri sudah resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu warisan budaya Indonesia tepat pada 17 Oktober 2014.

Kain ulos juga memiliki sejarah yang dikenal masyarakat Batak Toba. Secara harfiah, kain ulos awalnya merupakan sebuah selimut yang menghangatkan tubuh dan melindungi masyarakat Batak Toba dari terpaan udara dingin. Menurut kepercayaan leluhur Suku Batak Toba, Kain Ulos itu sendiri memiliki sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu matahari, api dan ulos. Dari ketiga sumber tersebut, kehangatan Kain Ulos itu sendiri dianggap paling nyaman dan dapat digunakan sebagai selimut untuk sehari-hari.

Dahulu kala, nenek moyang suku Batak Toba merupakan manusia-manusia gunung yang pada akhirnya sebutan tersebut disematkan sejarah pada mereka. Kain Ulos sudah menjadi kebiasaan sebuah benda yang digunakan oleh nenek moyang suku Batak Toba untuk melawan dinginnya cuaca yang menusuk tulang. Dari masa inilah kain ulos dihadirkan.

Sebelumnya, nenek moyang dahulu kala mengandalkan sinar matahari dan api untuk dijadikan penghangat. Tetapi mereka menyadari bahwa matahari dan api tidak bisa diperintah sesuai dengan keinginan manusia untuk tetap hadir sebagai pelindung penghangat mereka ketika musim hujan datang. Sehingga mereka memutuskan kain ulos menjadi opsi selanjutnya mereka untuk menjadi penghangat tubuh mereka.

Kain Ulos sendiri sebelumnya bukan benda yang sakral pada masa awal kemunculannya. Banyak proses yang telah dilalui dengan cukup panjang yang memakan waktu yang lama sesuai dengan hukum alam. Zaman dahulu kala, Kain Ulos digunakan sebagai selimut atau alas tidur dengan kualitas yang tinggi,. Kini Kain Ulos digunakan bukan hanya untuk selimut, tetapi juga digunakan untuk acara adat Batak juga.

Kain Ulos sendiri memiliki arti yang lebih mendalam ketika dipakai oleh leluhur adat Batak dan para pemimpin di kampung dalam pertemuan-pertemuan acara penting. Para leluhur memilih Kain Ulos untuk dijadikan sebagai hadiah atau pemberian kepada orang yang disayanginya. Warna Kain Ulos itu sendiri berbagai macam yaitu hitam, merah dan putih dipadukan dengan hiasan benang perak dan emas. Warna tersebut memiliki arti yaitu ragi kehidupan.

Warna merah pada Kain Ulos yaitu berarti keberanian, warna hitam melambangkam kepemimpinan dan warna putih melambangkan kesucian. Warna tersebut merupakan makna hidup dari masyarakat Batak Toba. Warna tersebut juga memiliki makna lain yaitu makna spiritual yang berarti bagi masyarakat Batak Toba.

Selain memiliki tiga warna yang memiliki makna yang berbeda, Kain Ulos juga memiliki fungsi dalam acara adat tertentu. Mulai dari Kain Ulos yang bisa digunakan untuk setiap hari sampai yang digunakan untuk acara adat Batak Toba.

  1. Kain Ulos Bintang Maratur

Kain Ulos jenis ini biasanya digunakan pada saat acara Batak Toba. Kain Ulos ini akan diberikan ketika keluarga memasuki rumah baru serta acara selamatan 7 bulan. Kain Ulos Bintang Maratur ini memiliki 2 jenis yang berbeda dalam pembuatannya, ada yang berasal dari Tapanuli (Tarutung) dan ada juga yang berasal dari Toba (Balige dan Samosir). Untuk motifnya hampir sama yaitu berzigzag mirip seperti bergelombang suara.

  1. Kain Ulos Ragi Hotang

Kain Ulos Ragi Hotang memiliki makna yang berkelas sangat tinggi. Dalam pembuatannya tidak rumit seperti Kain Ulos lainnya. Biasanya kain Ulos Ragi Hotang ini dipakai dan diberikan dalam acara adat batak pernikahan yang langsung diberikan oleh keluarga mempelai perempuan kepada menantu laki-laki mereka. Warna Kain Ulos itu sendiri yaitu merah, putih dan hitam.

  1. Kain Ulos Sibolang

Kain Ulos Sibolang ini biasanya digunakan dalam acara kedukaan. Kain Ulos ini difungsikan sebagai Ulos Saput yang dikenakan oleh orang dewasa yang sudah meninggal dan belum memiliki cucu. Biasanya oleh ini juga digunakan Ulos Tujung yang digunakan oleh suami/istri ketika pasangannya meninggal dunia.  Ulos ini akan diberikan oleh pihak istri untuk suami apabila sang suami meninggal dunia begitu juga sebaliknya apabila sang istri meninggal. Warna dari Kain Ulos ini yaitu berwarna biru dan hitam dengan berzigzag.

  1. Kain Ulos Ragi Hidup

Berbeda dengan Kain Ulos lainnya, Kain Ulos Ragi Hidup makna yang berbeda. Makna tersebut yaitu melambangkan kebahagian dan kehidupan dalam memiliki keturunan dengan umur yang panjang (saur matua). Biasanya Kain Ulos ini digunakan pada saat acara pesta seperti ulang tahun. Warna dari Kain Ulos Ragi Hidup ini yaitu merah maroon dan putih yang memiliki corak yang bagus.

  1. Kain Ulos Pinuncaan

Kain Ulos Pinuncaan ini merupakan Kain Ulos besar sebagai induknya Ulos. Kegunaan dari kain Ulos ini biasanya digunakan oleh para pemimpin adat dalam acara adat, dipakai oleh masyarakat biasa dalam pesta upacara adat atau perkawinan serta sebagai simbol yang diberikan oleh orang tua mempelai perempuan kepada kedua orang tua mempelai laki-laki. Warna Kain Ulos ini ada berwarna merah dan hitam.

  1. Kain Ulos Mangiring

Kain Ulos Mangiring ini biasanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau bisa digunakan sebagai gendongan anak. Tetapi biasanya ulos ini akan diberikan oleh orang yang dituakan kepada cucu-cucunya. Kain Ulos ini bisa dipakai sebagai penutup kepala laki-laki maupun perempuan.

 Kain Ulos itu sendiri memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik yang dimiliki oleh Kain Ulos yaitu Kain Ulos tidak berbau, kain yang dapat menyerap keringat dengan sangat baik serta memiliki warna yang tersusun dengan warna yang tegas dan tidak mudah luntur dan dapat dicuci.

Tahapan pembuatan Kain Ulos memiliki rangkaian tahapan yang panjang, biasanya para pengrajin membuat Kain Ulos itu menggunakan alat tradisional yang berasal dari turun-temurun dan menghasilkan Kain yang bagus serta proses yang cukup lama.

  1. Pembuatan Benang

Biasanya proses pemintalan benang ini sudah sering didengar dan dikenal oleh masyarakat Batak yang disebut sebagai “sorha” (alat pemintal benang) biasanya benang akan dikaitkan dalam alat tersebut

  1. Warna

Ulos terbuat dari benang. Benang pertama biasanya digunakan berwarna putih dan selanjutnya akan disambungkan dengan warna hitam dan merah. Biasanya bahan warna tersebut berasal dari bahan asli daun-daun berbagai jenis yang sudah dipermentasikan.

  1. Gatip

Sebelum memulai pembuatan Kain Ulos, biasanya Kain ulos akan membentuk motif khusus terlebih dahulu dengan menggunakan kain putih yang diikat.

  1. Unggas

Unggas merupakan pencerahan benang yang baru selesai ditubar. Biasanya unggas akan menampilkan warna yang lebih bagus dan mengkilap unggas tersebut sifatnya kenyal dan akan terurai ketika di jemur dibawah matahari yang menyengat.

  1. Penguntaian

Penguntaian atau dikenal sebagai Anian ini biasanya ketika benang yang telah diunggas dan akan memulai proses diuntai. Alat yang digunakan pada anian ini yaitu sebuah potongan balok kayu yang atasnya ditancapkan dengan tongkat pendek.

  1. Tonun

Biasanya setelah kain ulos dibenang, proses tenun pun akan membentuk sehelai ulos yang sebentar lagi akan menjadi ulos yang memiliki corak yang indah.

  1. Sirat

Proses dalam tahap membuat Kain Ulos itu sendiri yaitu sirat. Sirat akan menjadi proses terakhir dalam pembuatan ulos yang akan memberikan hiasan berupa pengikat rambu ulos dengan membentuk motif seperti gorga.

Saat ini Kain Ulos tidak dibutuhkan lagi sebagai selimut untuk melindungi diri dari kedinginan udara pada saat tidur maupun aktivitas sehari-hari. Sekarang, Kain Ulos digunakan sebagai simbol penghangat untuk mempererat lagi di dalam budaya Batak Toba. Kain Ulos akan berkembang terus dan akan selalu abadi di kehidupan masyarakat Batak Toba.

Kain Ulos itu sendiri dapat ditemukan dan dapat dibelikan oleh semua masyarakat Indonesia. Biasanya Kain Ulos ini akan kita jumpai di berbagai toko seperti penjual songket dan kebaya. Untuk harga Kain Ulos itu sendiri berbagai macam, ada dari harga yang termurah hingga yang termahal. Kain Ulos itu sendiri bukan hanya dipakai oleh masyarakat Suku Batak Toba saja, tetapi semua suku dapat menggunakan kain tersebut dalam acara tertentu dan bisa diberikan sebagai hadiah untuk orang lain.

 


Resensi Film : “THE SALT OF THE EARTH”

 


IDENTITAS FILM

Judul Film        : The Salt Of The Earth

Sutradara Film  : Juliano Riberio Salgado, Wim Wenders

Pemain Film    : Sebastiao Salgado, Wim Wenders, Juliano Riberio

Durasi Film     : 1 Jam 50 Menit

Genre Film      : Documentary

Produksi          : Regien Ile-de-France

                SINOPSIS FILM

The Salt Of The Earth adalah sebuah film dokumenter tentang perjalanan seorang fotografer asal Brazil yang terkenal yaitu Sebastiao Salgado, yang dimana selama 40 tahun dia telah menejelajahi Dunia untuk mendapatkan sebuah foto yang baik. Semasa remaja dia meninggalkan kota kelahirannya untuk melanjutkan sekolah ke kota Provinsi Vitoria. Dia tidak pernah membayar makanan dengan uang tunai. Pada saat itu dia bekerja di sebuah peternakan, selama bekerja dia harus menyisihkan uangnya untuk makan dan kebutuhan lainnya, bahkan dia sampai rela untuk menahan rasa laparnya agar uang yang dia sisihkan dapat cukup untuk kehidupan sehari-harinya.

            Sebastiao Salgado menikah dengan cinta pertamanya yaitu Leila manick ketika sang istri masih berusia 17 tahun dan merupakan seorang pemusik handal. Sebastiao Salgado dan sang istri meninggalkan negaranya dan berlayar ke kota Perancis. Sebastiao Salgado melajutkan Pendidikannya dibidang ekonomi dan sang istri, Leila melanjutkan Pendidikannya di bidang arsitek. Sebastiao Salgado dahulunya pernah bekerja di Bank Dunia tetapi karena sang istri membeli kamera untuk kubutuhan kuliahnya dan Sebastiao Salgado memakai kamera tersebut dan akhirnya Sebastiao Salgado memutuskan untuk menjadi seorang fotografer dan meninggalkan semua fasilitas yang dia dapat selama ini.

Dalam film ini juga dijelaskan bahwa Sebastiao Salgado sudah mengambil berbagai negara yaitu, Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa tengah. Foto tersebut didokumentasikan sebagai penghormatan untuk orang-orang yang dia foto. Sebastiao Pernah mengunjungi Indonesia tepatnya ke Provinsi Papua Barat, Kampung Yali tahun 2011,Sebastiao Salgado memotret kehidupan masyarakat yang sedang berkegiatan untuk mengelilingi hutan.

 

Gambar-gambar yang sering Ia ambil sering kali dibilang sebagai provokatif dengan sudut-sudut yang dramatis, namun juga indah. Dalam film ini juga diperlihatkan foto-foto dari berbagi peristiwa yaitu perang, kelaparan, kemiskinan, perbudakkan dan lainnya.

Dalam karirnya, tentu didukung oleh sang istri, yaitu Leila manick. Sang istri, tidak pernah sekali mengeluh apa yang dilakukan oleh suaminya, bahkan sering kali sang istri menemani Sebastiao Salgado untuk memotret ke beberapa dunia.

Karya-karyanya yang hadir secara hitam putih, memrangkap kronika manusia yang terjebak dalam pusaran krisis. Mulai dari dataran Afrika, lintas Erooa, hingga kampung halamannya, Brazil. Film ini juga menjelaskan setiap memotret hal yang bagus, Sebastiao Salagado sring berdiam diri dan mengamati hasil-hasil fotonya.

Dalam film ini juga, kita diajak untuk menikmati keindahan berbagai negara yang di datangi oleh Sebastiao Salgado. Sebastiao Salgado menjelaskan, kalau kita mengumpulkan banyak fotografer disuatu tempat, merek akan mengambil gambar-gambar yang berbeda, karena mereka datang dari daerah-daerah yang sungguh berbeda. Setiap daerah memiliki cara pandangnya sendiri dengan kisah yang mereka miliki.

            Sang sutradara, Wim Wenders berkolaborasi dengan Juliano Salgado, putra Sebastiao Salagado untuk menyampaikan bagaimana seorang fotografer dunia memandang karya-karyanya dan bagaimana karya-karyanya yersebut mengubah hidupnya

 

                     ULASAN FILM

Dalam film documenter “ The Salt Of The Earth menjelaskan kejadian-kejadian yang ada di negara yang Dia kunjungi sepetri peperangan, kelaparan, kegiatan memburu, perbudakkan dan lainnya. Dalam foto nya sering kali disebut sebagai provokatif, karena Sebastiao Salgado mengaambil foto tersebut dan dipublikasikan kepada semua orang bahwa negara yang Sebastiao Salgado seperti itu keadaannya. Dalam foto ini, Sebastiao Salgado memakai foto dasar hitam putih untuk semua fotonya. Hal yang dia kagumi adalah bagaimana masyarakat tersebut senang dan tertarik melihat foto yang dihasilkan Sebastiao Salgado.

Menjadi fotografer bukanlah hal yang mudah untuk dia lewati, Sebastiao Salgado dulunya sangat tidak disukai oleh sang ayah karena Sebastiao Salgado meninggalkan bidangnya di bagian ekonomi dan sudah bekerja di Bank Dunia untuk menjadi fotografer handal.

Sebastiao Salagado juga menjelaskan untuk menjadi seorang fotografer terkenal harus mempunyai tekad yang kuat dan menguasai semua jenis-jenis lensa, kamera dan lainnya. Bahkan harus tau sudut mana yang baik untuk mengambil foto.

Dalam film ini juga kita melihat bagaimana Sebastiao Salgado sebelum berfoto, beliau mengamati semua yang ada disekitarnya. Dalam perjalanan untuk membuat documenter ini sangat sulit karena para kru dan lainnya harus mengikuti kemana Seabstiao Salgado pergi dan harus siap bahwa akan menjadi objek foto untuk Sebastiao Salgado.

Film ini untuk seorang fotografer Sebastiao Salgado selama 40 tahun dia mengabdi menjadi seorang fotografer. Film ini mengisahkan perjalanan-perjalanan beliau untuk mendapatkan sebuah foto yang baik dan mempublikasikan ke semua orang. Sutradara dalam film dokumenter ini, Wim Wenders juga mengatakan bahwa dia senang membagikan kisah Sebastiao Salgado ke semua orang.

Kelebihan film ini yaitu kita bisa melihat sebuah foto yang sangat indah, bagaiman reaksi orang tersebut pada saat difoto, bagaimana caranya untuk menjadi fotografer yang baik serta apa saja objek yang akan kita ambil. Dalam film ini menurut saya tidak ada kekurangan seperti orang lain bilang, film ini menurut saya didokumentasi sesuai dengan fakta yang terjadi, bahkan saya sangat takjub dengan hasil karya-karya beliau dalam memotret.


KESIMPULAN FILM

 Secara keseluruhan film “The salt Of the Earth” ini merupakan film yang patut ditonton oleh semua orang yang ingin mendalami Dunia Fotografi. Film ini juga sangat bagus dalam setiap penggambarannya. Film ini juga membuat kita masuk ke jalan cerita yang mendokumentasi selama 40 tahun Sebastiao Salgado berkarir menjadi seorang fotografer handal. Dalam setiap fotonyapun memakai dasar hitam putih yang membuat saya takjub dengan hasilnya.

            Sangat terlihat sekali gimana Sebastiao Salgado mengambil fotonya dengan penuh makna, warna, dan penjelasan foto tersebut. Foto ini juga banyak sekali peritiwa yang terkandung seperti peperangan, perbudakkan, kemiskinan dan kelaparan.

Film ini bukanlah suatu hal yang negatif seperti orang-orang yang menganggap bahwa Sebastiao Salgado memanfaatkan keadaan yang dia foto, justru Sebastiao Salgado ingin membuka mata semua orang bahwa ada sebagian negara yang masih mempunyai warga yang masih sengsara dan tidak diperlihatkan oleh negara itu sendiri dan beliau juga memiliki banyak fot-foto sejarah yang mungkin orang-orang tutupi. 

 

 

IDN Media Menerima Kunjungan Mahasiswa Teknik Grafika dan Penerbitan PNJ Dalam Rangka Studex 2023

 


Kunjungan Mahasiswa Teknik Grafika Penerbitan PNJ Ke IDN Media. (Foto: Rany Novela  Siahaan)

Depok-IDN Media membuka kunjungan studex untuk mahasiswa Teknik Grafika dan Penerbitan PNJ dalam rangka studek 2023 pada Kamis (12/10/2023). Pelaksanaan studex ini merupakan pembelajaran lapangan mahasiswa ke instansi yang berdekatan dengan program studinya.

Dalam kunjungan studex ini, IDN Media mengatakan bahwa mereka merupakan salah satu media platform untuk milenial dan generasi Z di Indonesia. Kunjungan ini disambut langsung oleh Senior Creative Writer POPBELA.com Nurul Ayu Utami, Creative Writer POPBELA.com Niken Ari Setyowati dan Editor POPMAMA.com Denisa Permataningtias.

IDN Media mengatakan bahwa sebagai penulis bisa memberikan ide yang bisa dilihat dengan cara membuka berita di handphone. Dalam IDN Media ini tim redaksi berkolaborasi dengan tim lainnya untuk mencari berita yang bisa diangkat pada hari itu juga. Untuk mencari berita bukan hanya meliput tetapi harus sering membaca dan menonton berita setiap hari.

 

Media cetak maupun media online sangatlah berbeda. Dalam media online tidak semua hal harus mengikuti gaya penulisan yang kita inginkan. Zaman dahulu jurnalis bisa punya nama sendiri, tetapi ketika di media online disamaratakan semua karena tulisannya tidak punya style yang bisa diingat.

“Dalam media cetak, jurnalis lebih dikenal namanya bukan sebagai jurnalis dari media apapun dan itu sebagai tantangan bagaimana sebagai jurnalis harus lebih menonjol” ujar Nurul Ayu Utami, Senior Creative Writer Popbela.com di hadapan mahasiswa Teknik Grafika dan Penerbitan di IDN Media Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Sebagai jurnalis pastinya memiliki tantangan yang akan ditemui ketika mencari berita. Semua jurnalis ketika berada di lapangan akan sama semua dan harus mencari angle berita yang berbeda dari media berita lainnya. Tantangan itu sendiri harus dilewati oleh media POPBELA.com yang bergerak dalam bidang fashion, kecantikan dan kultur pop dan POPMAMA.com untuk ibu milenial yang mencari berita kesehatan dan parenting.

“Tantangan sebagai jurnalis di lapangan disamaratakan, sebagai jurnalis harus tau bagaimana mengambil angle tulisan yang lain dan berbeda dari media lain dalam satu narasumber yang sama. Di waktu yang singkat itu kita bisa mendapat kontak dari narasumber tersebut dan kita harus mencari ide untuk mendapatkan itu semua” ujar Niken Ari Setyowati, Creative writer Popbela.com.

Bukan hanya tim Popbela.com saja yang memiliki tantangan besar dalam dunia jurnalis untuk mencari berita, tentunya tim POPMAMA.com pun memiliki tantangan yang harus dilalui dalam mencari berita khususnya dalam dunia parenting dan kesehatan. Tentunya Popbela.com ini harus mencari berita dengan narasumber yangs sesuai dengan berita mereka.

“Tantangan tentunya di media online ya. Dalam media online pasti ada platform di sosmed seperti Tik-Tok, podcast, reels Youtube bisa dijadikan berita atau konten. Tugas kita sebagai jurnalis harus beradaptasi dengan platform media itu, karena kalau tidak kita bisa tertinggal. Makanya di Idn Media ini kita memiliki podcast di Spotify dengan menarik konten semenarik mungkin dengan sumber yang kredibel”ujar Editor POPMAMA.com Denisa Permataningtias.

Dalam dunia jurnalis, pembicara IDN Media mengatakan bahwa sebagai jurnalis harus menjaga kualitas berita itu sendiri yaitu harus fast checking terlebih dahulu sebelum media lain membuat berita tersebut. Bukan hanya fast checking tetapi kredibilitas berita sendiri harus dilihat agar berita tersebut aktual.

Jakarta Aquarium & Safari Wisata Edukasi Untuk Anak-Anak

 

Jakarta, Media Kota- Menghabiskan waktu bersama keluarga di hari weekend (09/04/22) merupakan suatu hal yang menyenangkan dan penuh kehangatan. Salah satunya berkunjung ke wisata Jakarta Aquarium & Safari yang di mana tempatnya di dalam mall yaitu mall Neo soho. Jakarta Aquarium & Safari ini merupakan salah satu aquarium indoor terbesar di Jakarta dengan memiliki lebih dari 2000 biota laut dan 600 spesies dari seluruh negara.

Jakarta Aquarium & Safari juga menyajikan banyak macam edukasi untuk anak-anak maupun dewasa. Anak-anak dapat memegang hewan dan berfoto serta dapat mengetahui keterangan lengkap tentang hewan tersebut. Hal yang unik dari Jakarta Aquarium ini, para pengunjungnya bisa fun diving bersama ikan, ada juga pertunjukkan mermaid atau biasa dikenal dengan putri duyung serta kita bisa memberikan makan secara langsung kepada hewan penguin.

Salah satu pengunjung yang kita temui yaitu Angrum, menyampaikan bahwa Jakarta Aquarium & safari ini sangat cocok dikunjungi dari berbagai kalangan usia mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.

Angrum mengatakan bahwa “ yang pastinya Jakarta Aquarium & Safari ini sangat cocok ya untuk berbagai kalangan umur baik itu anak kecil maupun orang dewasa, karena kita disini juga bisa melihat berbagai hewan dari beberapa negara, bukan hanya lihat hewan saja sih tetapi kita bisa juga fun diving bersama ikan” ujarnya.

 Jakarta Aquarium & Safari ini memiliki beberapa macam harga tiket, dikarenakan harga weekdays maupun weekend berbeda. Untuk harga weekdays atau hari biasa dikenakan sekitar Rp 147.000 hingga Rp. 220.000. Untuk harga di hari libur dikenakan biaya Rp.171.000 hingga Rp 220.000. 

Angrum menambahkan bahwa dia berharap Jakarta Aquarium & Safari ini semakin maju dan dirawat sebisa mungkin karena bagi dia Jakarta Aquarium & Safari ini salah satu destinasi wisata keluarga yang paling bisa dirasakan dan dinikmati oleh berbagai kalangan umur. “berharap banget semoga Jakarta Aquarium & Safari ini masih ada terus karena anak-anak bisa belajar banget untuk mengenal ikan dan pastinya dikembangkan lagi serangkaian keseruannya di Jakarta Aquarium Safari ini. “Ujarnya (RNS)”.

 

Minggu, 19 November 2023

Malaikat Tanpa Sayap Yang Telah Pergi

 

Menjadi seorang Ibu bukanlah hal yang mudah, banyak rintangan yang harus dilewati untuk menjadi malaikat pelindung bagi anak-anaknya. Sosok Ibu tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun, bagiku ibu adalah segalanya. Ibu adalah sosok perempuan yang kuat untuk anak-anaknya, kapan pun anaknya membutuhkan dia, dia akan menjadi orang pertama yang akan selalu ada untuk anak-anaknya.

 Sama seperti Ibuku, sosok perempuan yang sangat berjasa dalam hidupku. Kisahku dengan ibuku sangat begitu indah, tidak ada yang bisa menggantikan keindahan serta kenangan saat aku bersama ibuku. Izinkan aku untuk membagikan kisah tentang ibuku, bagaimana dia selalu ada untuk anak-anaknya serta keluarganya.

 Mama, sebutan ku untuk memanggil dia. Perempuan yang tangguh, tegas, baik hati dan selalu menjadi orang yang pertama untuk selalu berada di tengah-tengah keluarga besarnya. Ia yang selalu berjuang dengan gigih, membawa kita selama sembilan bulan ke mana pun dia pergi tanpa rasa takut dan khawatir. Ia yang berjuang antara hidup dan mati, saat melahirkan kita ke dunia ini untuk menjadi sosok yang hebat dan bisa dibanggakan.

“Seorang ibu adalah dia yang dapat menggantikan semua yang lain, tetapi tempat dia sebenarnya tidak dapat diambil oleh orang lain”. Itulah kata yang selalu aku ingat, karena memang benar tempat dia yang sebenarnya tidak dapat diambil oleh orang lain.

Aku teringat kembali, ketika aku berumur tiga tahun, aku mengalami demam yang tinggi. Pada saat itu di rumah hanya ada aku, mama dan kakak. Aku melihat mama ku selalu berjaga setiap malam dan akhirnya dia membawa ku ke klinik terdekat. Dia meminta kepada dokter untuk memberikan obat yang terbaik untukku. Setiap malam mama ku selalu berdoa kepada Tuhan, agar aku segera disembuhkan, dan benar saja paginya demam mulai turun ke suhu yang normal.

 Mama selalu mengajarkan anak-anaknya untuk selalu rendah hati, menerima pendapat orang, selalu ramah kepada siapapun yang ditemui, selalu mengajarkan agama dan selalu mengajarkan untuk saling menghormati antar suku maupun agama yang lain. Mama selalu mengajak aku untuk ke gereja agar mengenal iman yang sudah ku pegang sedari kecil.

 Ketika aku masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), mama mengantarkan aku untuk ke sekolah yang kupilih saat itu. Sebelum masuk kelas mama berpesan “Belajar yang baik ya, biar sukses dan bisa banggain mama dan papa ya” kata itu selalu ku ingat sampai hari ini. Ketika aku mendapatkan peringkat di kelas, mama tersenyum kepada ku dan berkata “Mama bahagia adek bisa berjuang sampai saat ini dan bisa mendapatkan peringkat ini, makasih ya” kata tersebut membuat aku terharu dan merasa senang memiliki sosok ibu seperti dia. 

Ketika kami liburan keluarga, aku melihat raut wajah mama ku yang begitu sangat senang dan gembira, ketika dia melihat anak-anaknya bahagia bisa berlibur bersama dengan orang tuanya tanpa ada kekurangan satu apapun. Kami pergi ke Bandung untuk menikmati liburan sekolah. Liburan tersebut tidak akan pernah ku lupakan, karena bagiku memori tersebut memori terakhir bersama mama ku.

 18 Desember 2016, menjadikan hari terakhir aku bersama mamaku. Pagi kami masih ke gereja bersama-sama untuk beribadah. Sorenya mama ku berpamitan untuk pergi mengunjungi rumah kerabat. Sore itu, aku tidak pernah berpikir bahwa pertemuan hari itu merupakan pertemuan terakhir dengan mama. Aku tidak pernah merasakan firasat yang aneh pada hari itu, karena semua berjalan dengan baik. Aku ingat sekali jam lima sore, papa menelponku dengan menahan tangis, bahwa mama masuk ke Rumah Sakit Tugu Ibu Depok.

 Aku merasa bahwa mama hanya kecapean saja dan perlu dirawat inap. Aku menuruti perintah papa untuk membawa surat yang diperlukan untuk administrasi dan aku membawa baju mama, karena aku berpikir bahwa dia akan segera sembuh dan akan pulang ke rumah. Tetapi itu semua hanyalah bayanganku saja. Ketika aku dan kakak ku sampai di rumah sakit tersebut, kami diarahkan oleh suster untuk ke ruang jenazah. Disitu aku merasa bahwa ini ada yang tidak beres.

 Dan benar saja, aku harus kehilangan orang yang paling aku sayangi dan aku cintai. Sosok perempuan Tangguh yang menemai ku selama lima belas tahun harus pergi untuk selama-lamanya. Disaat itu, aku merasa bahwa hidup ku tidak berarti lagi, karena orang yang aku harapkan untuk menemani hari-hari ku harus pulang kepada sang pencipta dan tidak akan kembali ke dunia ini.

 Pada hari di mana aku harus melepaskan dia ke peristirahatan terakhirnya, aku hanya bisa diam dengan tatapan yang kosong. Di benak pikiran ku, aku berpikir kenapa harus aku yang mengalami kepedihan ini, kenapa Tuhan tega mengambil mama ku untuk pulang kepada mu? Jujur, hal itu sangat berat untuk diriku, karena harus kehilangan orang yang kusayangi.

Aku sangat marah kepada Tuhan, bagiku pada saat itu Tuhan sangat tidak adil. Aku sempat tidak percaya lagi atas kehendak yang Tuhan lakukan. Aku sampai memohon kepada Tuhan untuk mengembalikan mama ku dengan cara apapun. Tetapi aku berpikir ini semua sudah rancangan Tuhan, bahwa mama ku harus kembali kepada sang pencipta dan kami harus mengikhlaskan itu semua walau berat.

Satu tahun aku harus melewati dan menerima ini semua. Waktu yang cukup lama untuk mengembalikan rasa kesedihan menjadi rasa ikhlas untuk kehidupan selanjutnya. Aku harus menerima bahwa mama ku tidak akan bisa kembali kepada ku terutama kepada keluarga kami. Sangat berat menerima itu semua, tetapi aku harus mengikhlaskan itu semua demi mama ku agar tenang di surga sana.

 Inilah isi hatiku yang bisa ku tuliskan untuk mama ku :

Untuk mama ku yang sangat aku cintai dan aku rindukan. Terima kasih ya ma, selama mama urusin rany, mama tidak pernah mengeluh, mama selalu sayang rany dan selalu sabar sama rany. Maafin rany ya, kalau rany suka melawan sama mama.  Maafin ya ma, sampai sekarang rany belum terlalu menerima kepergian mama dan masih mencoba untuk mengikhlaskan ini semua walaupun berat.

 Mama tenang di surga sana ya ma, aku minta sama mama untuk selalu ada di dekat rany ya ma, walaupun aku tidak bisa melihat dirimu lagi, karena raga dan jiwamu sudah tidak ada di dunia ini. Sampai bertemu lagi ya, suatu saat kita akan bertemu dan akan berkumpul di surga sana ya mama. Jaga kami dari surga yang indah itu ya ma. Jangan khawatir ya, aku akan selalu menjaga kakak dan papa. Tenang di surga sana ya ma, kami akan terus merindukan dirimu.

Lebaran Eratkan Persaudaraan Antar Agama

 

Bulan April merupakan bulan yang indah. Bulan yang penuh makna bagi umat islam. Bulan April bagi umat islam menyiapkan hati dan jiwa utuk bersiap membersihkan diri dari segala dosa. Dibulan April inilah umat islam merayakan lebaran yang bukanlah para pemilik pendendam, melainkan milik para pemaaf untuk menghilangkan noda dosa dari raga mereka untuk melenyapkan nafsu yang berkuasa selama mereka hidup.

Hari Raya Lebaran merupakan hari yang dinantikan oleh umat islam di pelosok dunia. Tentu saja banyak cerita yang ditunggu dan akan disampaikan oleh sanak saudara. Biasanya keluarga akan berkumpul di rumah keluarga yang tertua. Berkumpul bersama di momen lebaran inilah semua keluarga bisa berkumpul secara komplit dengan masing-masing keluarga.

Keluarga saya selalu merayakan hari raya lebaran dengan penuh kegembiraan. Momen lebaran ini bagi saya dan keluarga bisa menyambung tali persaudaraan dengan erat dan saling memaafkan. Keluarga saya sering berkumpul di rumah keluarga yang tertua, tetapi tidak komplit, karena keluarga yang lain memiliki Kesibukan masing-masing.

Tahun sebelumnya merayakan lebaran berbeda, karena merayakan lebaran tentunya identik dengan mudik bersama. Tetapi, tahun ini tidak ada mudik bersama karena semua keluarga berkumpul bersama di Jakarta.

Momen lebaran ini biasanya dikeluarga saya selalu sungkeman dari mulai keluarga yang tertua. Meminta maaf atas kesalahan yang tidak disengaja. Momen lebaran ini bagi keluarga saya bisa melepaskan kerinduan serta cerita-cerita semasa kecil untuk diingat kembali.

 Saya dan keluarga besar saya memiliki perbedaan agama. Salah satunya paman saya yang mualaf sejak menikah dengan istrinya. Walaupun keluarga saya sempat berat menerima kenyataan yang dilakukan oleh paman saya, tetapi itu semua sudah berlalu dan kami akhirnya menerima perbedaan agama tersebut.

Perbedaan agama tidak membuat hubungan keluarga kami renggang. Saya setiap tahunnya mulai dari kecil selalu mengikuti dan ikut merayakan lebaran ini untuk menghormati paman saya. Momen lebaran ini selalu ditunggu-tunggu oleh keluarga besar saya.

Biasanya tante saya selalu membuat makan seperti gulai ayam, sambel ati ampela, telur balado, ketupat serta kue kering sesuai dengan keinginan keluarga masing-masing.

Kami selalu menunggu paman saya berserta keluarganya selesai sholat ied, karena setelah sholat ied biasanya kami anak-anak sungkeman dengan orangtua. Setelah kami sungkeman barulah kami berangkat untuk ziarah bersama ke kakek dan nenek.

Momen lebaran ini membuat kami semakin yakin bahwa perbedaan agama bukanlah jadi penghalang untuk bisa silaturahmi bersama keluarga lainnya. Saya dan keluarga saya sudah terbiasa mengikuti momen hari raya yang berbeda.

Keluarga saya merayakan hari natal tentunya paman saya akan mengikuti perayaan tersebut untuk menghormati adiknya yaitu bapak saya, begitu juga saya dan bapak saya selalu mengikuti perayaan lebaran untuk menghormati keluarga paman saya.

Saya dan keluarga saya selalu ingat pesan almarhum nenek saya bahwa “Perbedaan agama itu bukan menjadi penghalang untuk kita menjauhkan keputusan paman saya. Memang sangat berat menerima kenyataan itu, tetapi kita sebagai keluarganya harus mendukung dan menghormati keputusan paman saya dan jangan lupa untuk selalu mengingatkan dia untuk bertanggung jawab atas agama yang dipilihnya”.

 Sehari sebelum merayakan lebaran, biasanya anak-anak selalu diikutsertakan untuk membantu keluarga lain seperti membersihkan rumah, menata piring yang akan dipakai. Ketika paman saya dan keluarganya melaksanakan sholat ied, kami selalu menaruh kudapan khas yang selalu ada setiap tahunnya untuk ditata di atas meja secara apik, dengan aneka toples yang cantik.

Bagi keluarga kami, dari yang tua-muda, laki-laki dan perempuan, serta anak kecil atau pasangan yang belum mendapatkan pasangan akan mendapatkan thr dari keluarga yang berkunjung. Bagi keluarga saya, semua anak-anak tidak ada yang dibedakan untuk mendapatkan thr, walaupun sudah bekerja.

Suasana hangat inilah yang membuat keluarga saya semakin erat persaudaraannya. Walaupun berbeda agama, kami tidak pernah membeda-bedakan. Keluarga saya selalu mengingatkan kepada paman saya untuk jangan lupa sholat, begitupun paman saya mengingatkan kami jangan lupa ke gereja.

Saya salut dengan keluarga saya, karena bagi mereka berbeda agama bukanlah hal yang tabu. Selagi kita bisa menjaga silaturahmi tersebut akan harus menjaga silaturahmi tersebut. Keluarga saya tidak pernah mengajarkan anak-anak untuk tidak saling menghormati, bagi keluarga saya mau agama apapun itu yang dianut oleh keluarga saya yang lain harus dihormati. Memang banyak orang berkata bahwa nenek saya hampir gagal mendidik anak-anak karena berbeda keyakinan, tetapi paman saya, bibi, serta ayah saya tidak menghiraukan perkataan tersebut.