Minggu, 10 Desember 2023

Resensi Film : "My First Client"

 

                                                             Oleh : Rany Novela Siahaan 


Judul            : My First Client

Sutradara     : Jang Gyu-Seong

Pemeran       : Lee Dong-hwi, Choi Myung-bin, dan Lee Ro-woon

Tanggal rilis : 22 Mei 2019

Bahasa          : Korea

Durasi           : 1 Jam 54 Menit

 

Sinopsis Film

Di dalam kehidupan, tentunya mendapatkan kasih sayang begitu banyak dari kedua orangtuanya. Tetapi, tidak pernah dirasakan oleh Da Bin (Choi Myung-bin) dan Min Joon (Lee Ro-Woon). Dua anak ini merupakan anak yang menjadi piatu sejak kecil, dan hanya sang kakak, yang pernah bertemu dengan sang ibu kandung.

Da Bin yang tidak terlalu mengingat wajah sang ibu, mencoba mengingat kembali bagaimana wajah sang ibu demi sang adiknya. Min Joon, seorang anak laki-laki sangat penasaran bagaimana wajah sang ibu karena mnedapatkan cerita dari sang kakak. Mereka tidak punya wajah foto sang ibu, karena foto sang ibu di rusak oleh sang ayah.

Ayah dari Da Bin dan Min Joon yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak snaggup merawat kedua anaknya. Semua pekerjaan itu, dilakukan oleh Da Bin, anak pertama sekaligus kakak satu-satunya untuk Min Joon.

Suatu hari, sang ayah memperkenalkan seorang perempuan bernama Seon Yu (Ji Sook) yang akan sebagai ibu tiri mereka. Karena perkenalan tersebut, membuat Da Bin dan Min Joon menjadi bahagia karena sebentar lagi akan mempunyai ibu yang akan merawat mereka. Tetapi, hal itu tidak membuat Da Bin dan Min Joon bahagia, pasalnya sang ibu tiri memiliki sifat tempramental . akibat dari sifat itu, sang ibu tiri terus menyiksa Da Bin dan Min Joon.

Suatu hari, Jeong Yeob (Lee Dong Hwi ), seorang pengacara yang terpaksa bekerja di Lembaga kesejahteraan anak harus menghadapi sebuah kasus penganiayaan yang dilaporkan oleh Da Bin, karena menerima penyiksaaan dari sang ibu tiri.

Jeong Yeob yang hanya menjadi perwakilan Lembaga tempat kerjanya, hanya bisa menanyakan kejadian tersebut kepeda orang tua Da Bin. Tetapi snag ibu tiri, bisa berlaku akting seperti ibu tiri yang baik didepan Jeong Yeob.

Karena Da Bin melaporkan kelakuan sang ibu, sang ibu pun menyiksa Da Bin dan adiknya Min Joon. Sang ayah yang tahu kejadian ini, tidak pernah membela sang anak, karena dia masih membutuhkan snag ibu tiri.

Da Bin yang tidak pernah merasakan kasih sayang sang ayah maupun ibu tirinya, terus meminta Lembaga kesejahteraan anak untuk menolong dia dan adiknya, Min Joon. Da Bin pun meminta bantuan kepada sang Guru, tetapi sang guru tidak terlalu merespon laporan tersebut.

Lembaga kesejahteraan anak pun akhirnya menerima laporan Da Bin. Jeong Yeob yang ditugaskan oleh tempat kerjanya, membawa Da Bin dan Min Joon untuk menginvestigasi kembali atas kasus pelaporan ini.

Jeong Yeob yang harus pindah pekerjaan ke Firma Hukum di Seoul, menerima panggilan bahwa dia harus pergi ke rumah sakit, karena Da Bin dibawa ke rumah sakit. Pada saat bertemu, Da Bin, meminta pada Jeong Yeob untuk membawa dia dan adiknya lepas dari sang ibu tiri.

Pada suatu saat, Jeong Yeob mendengar bahwa Min Joon telah meninggal. Hal ini membuat semakin yakin bahwa ada yang tidak beres oleh sang ibu tiri. Jeong Yeob mendengar bahwa Min Joon enggan memberitahu bahwa dia menerima duit dari sang Jeong Yeob. Akibat dari itu, sang ibu tiri, Seon Yu menyiksa Da Bin dan Min Joon hingga Min Joon meninggal.

Dengan perasaan yang hancur, akhirnya Jeong Yeob melaporkan Seon Yu dan sang ayah Jong Nam dan ditangkap oleh kepolisian. Setiap saat Jeong Yeob terus mencari bukti untuk menjerat sang ibu tiri dan ayah kandung Da Bin untuk mendapatkan hukuman berat.

Jeong Yeob akhirnya menemukan sebuah boneka kesayangan Min Joon, yang Dimana kamera tersebut terdapat sebuah kamera. Boneka tersebut pun bisa membuat Da Bin berbicara di pengadilan dan membuat Ibu tiri dan sang Ayah menerima hukuman berat.

 

Ulasan Film

Dalam film “My First Client” ini mengajarkan bahwa sebagai orangtua kandung maupun tiri, harus memberikan kasih sayang pada anak. Sekesal-kesalnya kita sebagai orangtua, anak tidak perlu menerima siksaan dari kita. Dalam setiap perjalanan film ini, banyak sekali Pelajaran yang bisa diambil.

Dalam film ini bisa kita lihat, bahwa penyiksaan yang dilakukan oleh ibu tiri tentunya korban dari ketidakadilan dari kerasnya dunia patriarki. Kita memang sangat menyalahkan penyiksaan tersebut. Tetapi, dalam kasus ini pasti kita juga harus melihat bagaimana kerasnya kehidupan yang dialami oleh sang ibu tiri.

Dalam suatu keluarga, bukan hanya ibu saja yang harus bergerak dalam mengurus dan merawat anak-anak. Tetapi, peran sang ayah harus turut membantu pekerjaan sang ibu. Memiliki anak tentunya atas kemauan dan kesepakatan antar pasangan.

Anak-anak tidak seharusnya menjadi pelampiasan amarah kita. Anak-anak pun tidak mengharapakan mereka lahir dari keluarga yang begitu toxic. Apabila kita mempunyai sifat yang tempramental, toxic, maka kita sembuhkan dulu sifat kita itu.


Kesimpulan Film 

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari film ini, bahwa kita sebagai orangtua haruslah menyayangi, mengasihi dan merawat anak kita walaupun itu bukan lahir dari rahim kita. Anak dilahirkan dan diberikan oleh Tuhan merupakan suatu Amanah yang kita harus jaga. Memang ada fasenya kita akan marah dengan anak, tetapi anak tidak seharusnya menjadi pelampiasan amarah kita.

Anak-anak dititipkan oleh Tuhan itu merupakan pembawa bahagia untuk kita. Memang sebagai ibu tiri kita pastinya tidak akan siap, tetapi apabila kalian menjadi ibu tiri, bukan hanya menerima sang ayah saja, tetapi kalian harus menerima sang anak dengan tulus.

Dalam film ini kita juga diajarkan bahwa suami pun harus turut membantu pekerjaan ibu. Mulai dari membantu anak mengerjakan pr, menyiapkan keperluan sekolah bahkan menyuapi mereka makan. Tugas kedua orangtua jangan hanya di bebanka oleh satu pihak saja. Sebagai ayah pun berhak membantu istrinya dalam mengurus rumah tangga.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar