Image : Guratgarut
Kain Ulos merupakan sebuah kain yang
berasal dari Suku Batak Toba. Kain Ulos ini juga merupakan busana kain
turun-temurun yang dikembangkan oleh masyarakat Batak Toba, Sumatera Utara.
Kain Ulos sendiri sudah resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu warisan budaya Indonesia tepat pada
17 Oktober 2014.
Kain ulos juga memiliki sejarah yang
dikenal masyarakat Batak Toba. Secara harfiah, kain ulos awalnya merupakan
sebuah selimut yang menghangatkan tubuh dan melindungi masyarakat Batak Toba
dari terpaan udara dingin. Menurut kepercayaan leluhur Suku Batak Toba, Kain
Ulos itu sendiri memiliki sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu
matahari, api dan ulos. Dari ketiga sumber tersebut, kehangatan Kain Ulos itu
sendiri dianggap paling nyaman dan dapat digunakan sebagai selimut untuk
sehari-hari.
Dahulu kala, nenek moyang suku Batak
Toba merupakan manusia-manusia gunung yang pada akhirnya sebutan tersebut
disematkan sejarah pada mereka. Kain Ulos sudah menjadi kebiasaan sebuah benda
yang digunakan oleh nenek moyang suku Batak Toba untuk melawan dinginnya cuaca
yang menusuk tulang. Dari masa inilah kain ulos dihadirkan.
Sebelumnya, nenek moyang dahulu kala
mengandalkan sinar matahari dan api untuk dijadikan penghangat. Tetapi mereka
menyadari bahwa matahari dan api tidak bisa diperintah sesuai dengan keinginan
manusia untuk tetap hadir sebagai pelindung penghangat mereka ketika musim
hujan datang. Sehingga mereka memutuskan kain ulos menjadi opsi selanjutnya
mereka untuk menjadi penghangat tubuh mereka.
Kain Ulos sendiri sebelumnya bukan
benda yang sakral pada masa awal kemunculannya. Banyak proses yang telah
dilalui dengan cukup panjang yang memakan waktu yang lama sesuai dengan hukum
alam. Zaman dahulu kala, Kain Ulos digunakan sebagai selimut atau alas tidur
dengan kualitas yang tinggi,. Kini Kain Ulos digunakan bukan hanya untuk
selimut, tetapi juga digunakan untuk acara adat Batak juga.
Kain Ulos sendiri memiliki arti yang
lebih mendalam ketika dipakai oleh leluhur adat Batak dan para pemimpin di
kampung dalam pertemuan-pertemuan acara penting. Para leluhur memilih Kain Ulos
untuk dijadikan sebagai hadiah atau pemberian kepada orang yang disayanginya.
Warna Kain Ulos itu sendiri berbagai macam yaitu hitam, merah dan putih
dipadukan dengan hiasan benang perak dan emas. Warna tersebut memiliki arti
yaitu ragi kehidupan.
Warna merah pada Kain Ulos yaitu
berarti keberanian, warna hitam melambangkam kepemimpinan dan warna putih
melambangkan kesucian. Warna tersebut merupakan makna hidup dari masyarakat
Batak Toba. Warna tersebut juga memiliki makna lain yaitu makna spiritual yang
berarti bagi masyarakat Batak Toba.
Selain memiliki tiga warna yang
memiliki makna yang berbeda, Kain Ulos juga memiliki fungsi dalam acara adat
tertentu. Mulai dari Kain Ulos yang bisa digunakan untuk setiap hari sampai
yang digunakan untuk acara adat Batak Toba.
- Kain Ulos Bintang Maratur
Kain Ulos jenis ini biasanya
digunakan pada saat acara Batak Toba. Kain Ulos ini akan diberikan ketika
keluarga memasuki rumah baru serta acara selamatan 7 bulan. Kain Ulos Bintang
Maratur ini memiliki 2 jenis yang berbeda dalam pembuatannya, ada yang berasal
dari Tapanuli (Tarutung) dan ada juga yang berasal dari Toba (Balige dan
Samosir). Untuk motifnya hampir sama yaitu berzigzag mirip seperti bergelombang
suara.
- Kain Ulos Ragi Hotang
Kain Ulos Ragi Hotang memiliki makna
yang berkelas sangat tinggi. Dalam pembuatannya tidak rumit seperti Kain Ulos
lainnya. Biasanya kain Ulos Ragi Hotang ini dipakai dan diberikan dalam acara
adat batak pernikahan yang langsung diberikan oleh keluarga mempelai perempuan
kepada menantu laki-laki mereka. Warna Kain Ulos itu sendiri yaitu merah, putih
dan hitam.
- Kain Ulos Sibolang
Kain Ulos Sibolang ini biasanya
digunakan dalam acara kedukaan. Kain Ulos ini difungsikan sebagai Ulos Saput
yang dikenakan oleh orang dewasa yang sudah meninggal dan belum memiliki cucu.
Biasanya oleh ini juga digunakan Ulos Tujung yang digunakan oleh suami/istri
ketika pasangannya meninggal dunia. Ulos
ini akan diberikan oleh pihak istri untuk suami apabila sang suami meninggal
dunia begitu juga sebaliknya apabila sang istri meninggal. Warna dari Kain Ulos
ini yaitu berwarna biru dan hitam dengan berzigzag.
- Kain Ulos Ragi Hidup
Berbeda dengan Kain Ulos lainnya,
Kain Ulos Ragi Hidup makna yang berbeda. Makna tersebut yaitu melambangkan
kebahagian dan kehidupan dalam memiliki keturunan dengan umur yang panjang
(saur matua). Biasanya Kain Ulos ini digunakan pada saat acara pesta seperti
ulang tahun. Warna dari Kain Ulos Ragi Hidup ini yaitu merah maroon dan putih
yang memiliki corak yang bagus.
- Kain Ulos Pinuncaan
Kain Ulos Pinuncaan ini merupakan Kain Ulos besar sebagai induknya Ulos. Kegunaan dari kain Ulos ini biasanya digunakan oleh para pemimpin adat dalam acara adat, dipakai oleh masyarakat biasa dalam pesta upacara adat atau perkawinan serta sebagai simbol yang diberikan oleh orang tua mempelai perempuan kepada kedua orang tua mempelai laki-laki. Warna Kain Ulos ini ada berwarna merah dan hitam.
- Kain Ulos Mangiring
Kain Ulos Mangiring ini biasanya
digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau bisa digunakan sebagai gendongan
anak. Tetapi biasanya ulos ini akan diberikan oleh orang yang dituakan kepada
cucu-cucunya. Kain Ulos ini bisa dipakai sebagai penutup kepala laki-laki
maupun perempuan.
Kain Ulos itu sendiri memiliki karakteristik
yang berbeda. Karakteristik yang dimiliki oleh Kain Ulos yaitu Kain Ulos tidak
berbau, kain yang dapat menyerap keringat dengan sangat baik serta memiliki
warna yang tersusun dengan warna yang tegas dan tidak mudah luntur dan dapat
dicuci.
Tahapan pembuatan Kain Ulos memiliki
rangkaian tahapan yang panjang, biasanya para pengrajin membuat Kain Ulos itu
menggunakan alat tradisional yang berasal dari turun-temurun dan menghasilkan
Kain yang bagus serta proses yang cukup lama.
- Pembuatan Benang
Biasanya proses pemintalan benang
ini sudah sering didengar dan dikenal oleh masyarakat Batak yang disebut
sebagai “sorha” (alat pemintal benang) biasanya benang akan dikaitkan dalam
alat tersebut
- Warna
Ulos terbuat dari benang. Benang
pertama biasanya digunakan berwarna putih dan selanjutnya akan disambungkan
dengan warna hitam dan merah. Biasanya bahan warna tersebut berasal dari bahan
asli daun-daun berbagai jenis yang sudah dipermentasikan.
- Gatip
Sebelum memulai pembuatan Kain Ulos,
biasanya Kain ulos akan membentuk motif khusus terlebih dahulu dengan
menggunakan kain putih yang diikat.
- Unggas
Unggas merupakan pencerahan benang yang baru selesai ditubar. Biasanya unggas akan menampilkan warna yang lebih bagus dan mengkilap unggas tersebut sifatnya kenyal dan akan terurai ketika di jemur dibawah matahari yang menyengat.
- Penguntaian
Penguntaian atau dikenal sebagai
Anian ini biasanya ketika benang yang telah diunggas dan akan memulai proses
diuntai. Alat yang digunakan pada anian ini yaitu sebuah potongan balok kayu
yang atasnya ditancapkan dengan tongkat pendek.
- Tonun
Biasanya setelah kain ulos dibenang,
proses tenun pun akan membentuk sehelai ulos yang sebentar lagi akan menjadi
ulos yang memiliki corak yang indah.
- Sirat
Proses dalam tahap membuat Kain Ulos
itu sendiri yaitu sirat. Sirat akan menjadi proses terakhir dalam pembuatan
ulos yang akan memberikan hiasan berupa pengikat rambu ulos dengan membentuk
motif seperti gorga.
Saat ini Kain Ulos tidak dibutuhkan
lagi sebagai selimut untuk melindungi diri dari kedinginan udara pada saat
tidur maupun aktivitas sehari-hari. Sekarang, Kain Ulos digunakan sebagai
simbol penghangat untuk mempererat lagi di dalam budaya Batak Toba. Kain Ulos
akan berkembang terus dan akan selalu abadi di kehidupan masyarakat Batak Toba.
Kain Ulos itu sendiri dapat
ditemukan dan dapat dibelikan oleh semua masyarakat Indonesia. Biasanya Kain
Ulos ini akan kita jumpai di berbagai toko seperti penjual songket dan kebaya.
Untuk harga Kain Ulos itu sendiri berbagai macam, ada dari harga yang termurah
hingga yang termahal. Kain Ulos itu sendiri bukan hanya dipakai oleh masyarakat
Suku Batak Toba saja, tetapi semua suku dapat menggunakan kain tersebut dalam
acara tertentu dan bisa diberikan sebagai hadiah untuk orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar