Rabu, 06 Desember 2023

Mengenal Lebih Dekat Kain Ulos Batak Toba

 

                                                                     Image : Guratgarut


Kain Ulos merupakan sebuah kain yang berasal dari Suku Batak Toba. Kain Ulos ini juga merupakan busana kain turun-temurun yang dikembangkan oleh masyarakat Batak Toba, Sumatera Utara. Kain Ulos sendiri sudah resmi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu warisan budaya Indonesia tepat pada 17 Oktober 2014.

Kain ulos juga memiliki sejarah yang dikenal masyarakat Batak Toba. Secara harfiah, kain ulos awalnya merupakan sebuah selimut yang menghangatkan tubuh dan melindungi masyarakat Batak Toba dari terpaan udara dingin. Menurut kepercayaan leluhur Suku Batak Toba, Kain Ulos itu sendiri memiliki sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu matahari, api dan ulos. Dari ketiga sumber tersebut, kehangatan Kain Ulos itu sendiri dianggap paling nyaman dan dapat digunakan sebagai selimut untuk sehari-hari.

Dahulu kala, nenek moyang suku Batak Toba merupakan manusia-manusia gunung yang pada akhirnya sebutan tersebut disematkan sejarah pada mereka. Kain Ulos sudah menjadi kebiasaan sebuah benda yang digunakan oleh nenek moyang suku Batak Toba untuk melawan dinginnya cuaca yang menusuk tulang. Dari masa inilah kain ulos dihadirkan.

Sebelumnya, nenek moyang dahulu kala mengandalkan sinar matahari dan api untuk dijadikan penghangat. Tetapi mereka menyadari bahwa matahari dan api tidak bisa diperintah sesuai dengan keinginan manusia untuk tetap hadir sebagai pelindung penghangat mereka ketika musim hujan datang. Sehingga mereka memutuskan kain ulos menjadi opsi selanjutnya mereka untuk menjadi penghangat tubuh mereka.

Kain Ulos sendiri sebelumnya bukan benda yang sakral pada masa awal kemunculannya. Banyak proses yang telah dilalui dengan cukup panjang yang memakan waktu yang lama sesuai dengan hukum alam. Zaman dahulu kala, Kain Ulos digunakan sebagai selimut atau alas tidur dengan kualitas yang tinggi,. Kini Kain Ulos digunakan bukan hanya untuk selimut, tetapi juga digunakan untuk acara adat Batak juga.

Kain Ulos sendiri memiliki arti yang lebih mendalam ketika dipakai oleh leluhur adat Batak dan para pemimpin di kampung dalam pertemuan-pertemuan acara penting. Para leluhur memilih Kain Ulos untuk dijadikan sebagai hadiah atau pemberian kepada orang yang disayanginya. Warna Kain Ulos itu sendiri berbagai macam yaitu hitam, merah dan putih dipadukan dengan hiasan benang perak dan emas. Warna tersebut memiliki arti yaitu ragi kehidupan.

Warna merah pada Kain Ulos yaitu berarti keberanian, warna hitam melambangkam kepemimpinan dan warna putih melambangkan kesucian. Warna tersebut merupakan makna hidup dari masyarakat Batak Toba. Warna tersebut juga memiliki makna lain yaitu makna spiritual yang berarti bagi masyarakat Batak Toba.

Selain memiliki tiga warna yang memiliki makna yang berbeda, Kain Ulos juga memiliki fungsi dalam acara adat tertentu. Mulai dari Kain Ulos yang bisa digunakan untuk setiap hari sampai yang digunakan untuk acara adat Batak Toba.

  1. Kain Ulos Bintang Maratur

Kain Ulos jenis ini biasanya digunakan pada saat acara Batak Toba. Kain Ulos ini akan diberikan ketika keluarga memasuki rumah baru serta acara selamatan 7 bulan. Kain Ulos Bintang Maratur ini memiliki 2 jenis yang berbeda dalam pembuatannya, ada yang berasal dari Tapanuli (Tarutung) dan ada juga yang berasal dari Toba (Balige dan Samosir). Untuk motifnya hampir sama yaitu berzigzag mirip seperti bergelombang suara.

  1. Kain Ulos Ragi Hotang

Kain Ulos Ragi Hotang memiliki makna yang berkelas sangat tinggi. Dalam pembuatannya tidak rumit seperti Kain Ulos lainnya. Biasanya kain Ulos Ragi Hotang ini dipakai dan diberikan dalam acara adat batak pernikahan yang langsung diberikan oleh keluarga mempelai perempuan kepada menantu laki-laki mereka. Warna Kain Ulos itu sendiri yaitu merah, putih dan hitam.

  1. Kain Ulos Sibolang

Kain Ulos Sibolang ini biasanya digunakan dalam acara kedukaan. Kain Ulos ini difungsikan sebagai Ulos Saput yang dikenakan oleh orang dewasa yang sudah meninggal dan belum memiliki cucu. Biasanya oleh ini juga digunakan Ulos Tujung yang digunakan oleh suami/istri ketika pasangannya meninggal dunia.  Ulos ini akan diberikan oleh pihak istri untuk suami apabila sang suami meninggal dunia begitu juga sebaliknya apabila sang istri meninggal. Warna dari Kain Ulos ini yaitu berwarna biru dan hitam dengan berzigzag.

  1. Kain Ulos Ragi Hidup

Berbeda dengan Kain Ulos lainnya, Kain Ulos Ragi Hidup makna yang berbeda. Makna tersebut yaitu melambangkan kebahagian dan kehidupan dalam memiliki keturunan dengan umur yang panjang (saur matua). Biasanya Kain Ulos ini digunakan pada saat acara pesta seperti ulang tahun. Warna dari Kain Ulos Ragi Hidup ini yaitu merah maroon dan putih yang memiliki corak yang bagus.

  1. Kain Ulos Pinuncaan

Kain Ulos Pinuncaan ini merupakan Kain Ulos besar sebagai induknya Ulos. Kegunaan dari kain Ulos ini biasanya digunakan oleh para pemimpin adat dalam acara adat, dipakai oleh masyarakat biasa dalam pesta upacara adat atau perkawinan serta sebagai simbol yang diberikan oleh orang tua mempelai perempuan kepada kedua orang tua mempelai laki-laki. Warna Kain Ulos ini ada berwarna merah dan hitam.

  1. Kain Ulos Mangiring

Kain Ulos Mangiring ini biasanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau bisa digunakan sebagai gendongan anak. Tetapi biasanya ulos ini akan diberikan oleh orang yang dituakan kepada cucu-cucunya. Kain Ulos ini bisa dipakai sebagai penutup kepala laki-laki maupun perempuan.

 Kain Ulos itu sendiri memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik yang dimiliki oleh Kain Ulos yaitu Kain Ulos tidak berbau, kain yang dapat menyerap keringat dengan sangat baik serta memiliki warna yang tersusun dengan warna yang tegas dan tidak mudah luntur dan dapat dicuci.

Tahapan pembuatan Kain Ulos memiliki rangkaian tahapan yang panjang, biasanya para pengrajin membuat Kain Ulos itu menggunakan alat tradisional yang berasal dari turun-temurun dan menghasilkan Kain yang bagus serta proses yang cukup lama.

  1. Pembuatan Benang

Biasanya proses pemintalan benang ini sudah sering didengar dan dikenal oleh masyarakat Batak yang disebut sebagai “sorha” (alat pemintal benang) biasanya benang akan dikaitkan dalam alat tersebut

  1. Warna

Ulos terbuat dari benang. Benang pertama biasanya digunakan berwarna putih dan selanjutnya akan disambungkan dengan warna hitam dan merah. Biasanya bahan warna tersebut berasal dari bahan asli daun-daun berbagai jenis yang sudah dipermentasikan.

  1. Gatip

Sebelum memulai pembuatan Kain Ulos, biasanya Kain ulos akan membentuk motif khusus terlebih dahulu dengan menggunakan kain putih yang diikat.

  1. Unggas

Unggas merupakan pencerahan benang yang baru selesai ditubar. Biasanya unggas akan menampilkan warna yang lebih bagus dan mengkilap unggas tersebut sifatnya kenyal dan akan terurai ketika di jemur dibawah matahari yang menyengat.

  1. Penguntaian

Penguntaian atau dikenal sebagai Anian ini biasanya ketika benang yang telah diunggas dan akan memulai proses diuntai. Alat yang digunakan pada anian ini yaitu sebuah potongan balok kayu yang atasnya ditancapkan dengan tongkat pendek.

  1. Tonun

Biasanya setelah kain ulos dibenang, proses tenun pun akan membentuk sehelai ulos yang sebentar lagi akan menjadi ulos yang memiliki corak yang indah.

  1. Sirat

Proses dalam tahap membuat Kain Ulos itu sendiri yaitu sirat. Sirat akan menjadi proses terakhir dalam pembuatan ulos yang akan memberikan hiasan berupa pengikat rambu ulos dengan membentuk motif seperti gorga.

Saat ini Kain Ulos tidak dibutuhkan lagi sebagai selimut untuk melindungi diri dari kedinginan udara pada saat tidur maupun aktivitas sehari-hari. Sekarang, Kain Ulos digunakan sebagai simbol penghangat untuk mempererat lagi di dalam budaya Batak Toba. Kain Ulos akan berkembang terus dan akan selalu abadi di kehidupan masyarakat Batak Toba.

Kain Ulos itu sendiri dapat ditemukan dan dapat dibelikan oleh semua masyarakat Indonesia. Biasanya Kain Ulos ini akan kita jumpai di berbagai toko seperti penjual songket dan kebaya. Untuk harga Kain Ulos itu sendiri berbagai macam, ada dari harga yang termurah hingga yang termahal. Kain Ulos itu sendiri bukan hanya dipakai oleh masyarakat Suku Batak Toba saja, tetapi semua suku dapat menggunakan kain tersebut dalam acara tertentu dan bisa diberikan sebagai hadiah untuk orang lain.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar