Rabu, 06 Desember 2023

Resensi Film : “THE SALT OF THE EARTH”

 


IDENTITAS FILM

Judul Film        : The Salt Of The Earth

Sutradara Film  : Juliano Riberio Salgado, Wim Wenders

Pemain Film    : Sebastiao Salgado, Wim Wenders, Juliano Riberio

Durasi Film     : 1 Jam 50 Menit

Genre Film      : Documentary

Produksi          : Regien Ile-de-France

                SINOPSIS FILM

The Salt Of The Earth adalah sebuah film dokumenter tentang perjalanan seorang fotografer asal Brazil yang terkenal yaitu Sebastiao Salgado, yang dimana selama 40 tahun dia telah menejelajahi Dunia untuk mendapatkan sebuah foto yang baik. Semasa remaja dia meninggalkan kota kelahirannya untuk melanjutkan sekolah ke kota Provinsi Vitoria. Dia tidak pernah membayar makanan dengan uang tunai. Pada saat itu dia bekerja di sebuah peternakan, selama bekerja dia harus menyisihkan uangnya untuk makan dan kebutuhan lainnya, bahkan dia sampai rela untuk menahan rasa laparnya agar uang yang dia sisihkan dapat cukup untuk kehidupan sehari-harinya.

            Sebastiao Salgado menikah dengan cinta pertamanya yaitu Leila manick ketika sang istri masih berusia 17 tahun dan merupakan seorang pemusik handal. Sebastiao Salgado dan sang istri meninggalkan negaranya dan berlayar ke kota Perancis. Sebastiao Salgado melajutkan Pendidikannya dibidang ekonomi dan sang istri, Leila melanjutkan Pendidikannya di bidang arsitek. Sebastiao Salgado dahulunya pernah bekerja di Bank Dunia tetapi karena sang istri membeli kamera untuk kubutuhan kuliahnya dan Sebastiao Salgado memakai kamera tersebut dan akhirnya Sebastiao Salgado memutuskan untuk menjadi seorang fotografer dan meninggalkan semua fasilitas yang dia dapat selama ini.

Dalam film ini juga dijelaskan bahwa Sebastiao Salgado sudah mengambil berbagai negara yaitu, Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa tengah. Foto tersebut didokumentasikan sebagai penghormatan untuk orang-orang yang dia foto. Sebastiao Pernah mengunjungi Indonesia tepatnya ke Provinsi Papua Barat, Kampung Yali tahun 2011,Sebastiao Salgado memotret kehidupan masyarakat yang sedang berkegiatan untuk mengelilingi hutan.

 

Gambar-gambar yang sering Ia ambil sering kali dibilang sebagai provokatif dengan sudut-sudut yang dramatis, namun juga indah. Dalam film ini juga diperlihatkan foto-foto dari berbagi peristiwa yaitu perang, kelaparan, kemiskinan, perbudakkan dan lainnya.

Dalam karirnya, tentu didukung oleh sang istri, yaitu Leila manick. Sang istri, tidak pernah sekali mengeluh apa yang dilakukan oleh suaminya, bahkan sering kali sang istri menemani Sebastiao Salgado untuk memotret ke beberapa dunia.

Karya-karyanya yang hadir secara hitam putih, memrangkap kronika manusia yang terjebak dalam pusaran krisis. Mulai dari dataran Afrika, lintas Erooa, hingga kampung halamannya, Brazil. Film ini juga menjelaskan setiap memotret hal yang bagus, Sebastiao Salagado sring berdiam diri dan mengamati hasil-hasil fotonya.

Dalam film ini juga, kita diajak untuk menikmati keindahan berbagai negara yang di datangi oleh Sebastiao Salgado. Sebastiao Salgado menjelaskan, kalau kita mengumpulkan banyak fotografer disuatu tempat, merek akan mengambil gambar-gambar yang berbeda, karena mereka datang dari daerah-daerah yang sungguh berbeda. Setiap daerah memiliki cara pandangnya sendiri dengan kisah yang mereka miliki.

            Sang sutradara, Wim Wenders berkolaborasi dengan Juliano Salgado, putra Sebastiao Salagado untuk menyampaikan bagaimana seorang fotografer dunia memandang karya-karyanya dan bagaimana karya-karyanya yersebut mengubah hidupnya

 

                     ULASAN FILM

Dalam film documenter “ The Salt Of The Earth menjelaskan kejadian-kejadian yang ada di negara yang Dia kunjungi sepetri peperangan, kelaparan, kegiatan memburu, perbudakkan dan lainnya. Dalam foto nya sering kali disebut sebagai provokatif, karena Sebastiao Salgado mengaambil foto tersebut dan dipublikasikan kepada semua orang bahwa negara yang Sebastiao Salgado seperti itu keadaannya. Dalam foto ini, Sebastiao Salgado memakai foto dasar hitam putih untuk semua fotonya. Hal yang dia kagumi adalah bagaimana masyarakat tersebut senang dan tertarik melihat foto yang dihasilkan Sebastiao Salgado.

Menjadi fotografer bukanlah hal yang mudah untuk dia lewati, Sebastiao Salgado dulunya sangat tidak disukai oleh sang ayah karena Sebastiao Salgado meninggalkan bidangnya di bagian ekonomi dan sudah bekerja di Bank Dunia untuk menjadi fotografer handal.

Sebastiao Salagado juga menjelaskan untuk menjadi seorang fotografer terkenal harus mempunyai tekad yang kuat dan menguasai semua jenis-jenis lensa, kamera dan lainnya. Bahkan harus tau sudut mana yang baik untuk mengambil foto.

Dalam film ini juga kita melihat bagaimana Sebastiao Salgado sebelum berfoto, beliau mengamati semua yang ada disekitarnya. Dalam perjalanan untuk membuat documenter ini sangat sulit karena para kru dan lainnya harus mengikuti kemana Seabstiao Salgado pergi dan harus siap bahwa akan menjadi objek foto untuk Sebastiao Salgado.

Film ini untuk seorang fotografer Sebastiao Salgado selama 40 tahun dia mengabdi menjadi seorang fotografer. Film ini mengisahkan perjalanan-perjalanan beliau untuk mendapatkan sebuah foto yang baik dan mempublikasikan ke semua orang. Sutradara dalam film dokumenter ini, Wim Wenders juga mengatakan bahwa dia senang membagikan kisah Sebastiao Salgado ke semua orang.

Kelebihan film ini yaitu kita bisa melihat sebuah foto yang sangat indah, bagaiman reaksi orang tersebut pada saat difoto, bagaimana caranya untuk menjadi fotografer yang baik serta apa saja objek yang akan kita ambil. Dalam film ini menurut saya tidak ada kekurangan seperti orang lain bilang, film ini menurut saya didokumentasi sesuai dengan fakta yang terjadi, bahkan saya sangat takjub dengan hasil karya-karya beliau dalam memotret.


KESIMPULAN FILM

 Secara keseluruhan film “The salt Of the Earth” ini merupakan film yang patut ditonton oleh semua orang yang ingin mendalami Dunia Fotografi. Film ini juga sangat bagus dalam setiap penggambarannya. Film ini juga membuat kita masuk ke jalan cerita yang mendokumentasi selama 40 tahun Sebastiao Salgado berkarir menjadi seorang fotografer handal. Dalam setiap fotonyapun memakai dasar hitam putih yang membuat saya takjub dengan hasilnya.

            Sangat terlihat sekali gimana Sebastiao Salgado mengambil fotonya dengan penuh makna, warna, dan penjelasan foto tersebut. Foto ini juga banyak sekali peritiwa yang terkandung seperti peperangan, perbudakkan, kemiskinan dan kelaparan.

Film ini bukanlah suatu hal yang negatif seperti orang-orang yang menganggap bahwa Sebastiao Salgado memanfaatkan keadaan yang dia foto, justru Sebastiao Salgado ingin membuka mata semua orang bahwa ada sebagian negara yang masih mempunyai warga yang masih sengsara dan tidak diperlihatkan oleh negara itu sendiri dan beliau juga memiliki banyak fot-foto sejarah yang mungkin orang-orang tutupi. 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar