IDENTITAS
FILM
Judul
Film : The Salt Of The Earth
Sutradara Film : Juliano Riberio Salgado, Wim Wenders
Pemain Film :
Sebastiao Salgado, Wim Wenders, Juliano Riberio
Durasi Film : 1 Jam 50 Menit
Genre Film :
Documentary
Produksi : Regien Ile-de-France
SINOPSIS FILM
The Salt Of The Earth adalah
sebuah film dokumenter tentang perjalanan seorang fotografer asal Brazil yang
terkenal yaitu Sebastiao Salgado, yang dimana selama 40 tahun dia telah
menejelajahi Dunia untuk mendapatkan sebuah foto yang baik. Semasa remaja dia
meninggalkan kota kelahirannya untuk melanjutkan sekolah ke kota Provinsi
Vitoria. Dia tidak pernah membayar makanan dengan uang tunai. Pada saat itu dia
bekerja di sebuah peternakan, selama bekerja dia harus menyisihkan uangnya
untuk makan dan kebutuhan lainnya, bahkan dia sampai rela untuk menahan rasa
laparnya agar uang yang dia sisihkan dapat cukup untuk kehidupan
sehari-harinya.
Sebastiao Salgado menikah dengan cinta pertamanya yaitu
Leila manick ketika sang istri masih berusia 17 tahun dan merupakan seorang
pemusik handal. Sebastiao Salgado dan sang istri meninggalkan negaranya dan
berlayar ke kota Perancis. Sebastiao Salgado melajutkan Pendidikannya dibidang
ekonomi dan sang istri, Leila melanjutkan Pendidikannya di bidang arsitek.
Sebastiao Salgado dahulunya pernah bekerja di Bank Dunia tetapi karena sang
istri membeli kamera untuk kubutuhan kuliahnya dan Sebastiao Salgado memakai
kamera tersebut dan akhirnya Sebastiao Salgado memutuskan untuk menjadi seorang
fotografer dan meninggalkan semua fasilitas yang dia dapat selama ini.
Dalam film ini juga
dijelaskan bahwa Sebastiao Salgado sudah mengambil berbagai negara yaitu,
Amerika Selatan, Afrika, dan Eropa tengah. Foto tersebut didokumentasikan
sebagai penghormatan untuk orang-orang yang dia foto. Sebastiao Pernah
mengunjungi Indonesia tepatnya ke Provinsi Papua Barat, Kampung Yali tahun
2011,Sebastiao Salgado memotret kehidupan masyarakat yang sedang berkegiatan
untuk mengelilingi hutan.
Gambar-gambar yang sering
Ia ambil sering kali dibilang sebagai provokatif dengan sudut-sudut yang
dramatis, namun juga indah. Dalam film ini juga diperlihatkan foto-foto dari
berbagi peristiwa yaitu perang, kelaparan, kemiskinan, perbudakkan dan lainnya.
Dalam karirnya, tentu
didukung oleh sang istri, yaitu Leila manick. Sang istri, tidak pernah sekali
mengeluh apa yang dilakukan oleh suaminya, bahkan sering kali sang istri
menemani Sebastiao Salgado untuk memotret ke beberapa dunia.
Karya-karyanya
yang hadir secara hitam putih, memrangkap kronika manusia yang terjebak dalam
pusaran krisis. Mulai dari dataran Afrika, lintas Erooa, hingga kampung
halamannya, Brazil. Film ini juga menjelaskan setiap memotret hal yang bagus,
Sebastiao Salagado sring berdiam diri dan mengamati hasil-hasil fotonya.
Dalam film ini juga, kita
diajak untuk menikmati keindahan berbagai negara yang di datangi oleh Sebastiao
Salgado. Sebastiao Salgado menjelaskan, kalau kita mengumpulkan banyak
fotografer disuatu tempat, merek akan mengambil gambar-gambar yang berbeda,
karena mereka datang dari daerah-daerah yang sungguh berbeda. Setiap daerah
memiliki cara pandangnya sendiri dengan kisah yang mereka miliki.
Sang sutradara, Wim Wenders berkolaborasi dengan Juliano Salgado, putra Sebastiao Salagado untuk menyampaikan bagaimana seorang fotografer dunia memandang karya-karyanya dan bagaimana karya-karyanya yersebut mengubah hidupnya
ULASAN FILM
Dalam film documenter “
The Salt Of The Earth menjelaskan kejadian-kejadian yang ada di negara yang Dia
kunjungi sepetri peperangan, kelaparan, kegiatan memburu, perbudakkan dan
lainnya. Dalam foto nya sering kali disebut sebagai provokatif, karena
Sebastiao Salgado mengaambil foto tersebut dan dipublikasikan kepada semua
orang bahwa negara yang Sebastiao Salgado seperti itu keadaannya. Dalam foto
ini, Sebastiao Salgado memakai foto dasar hitam putih untuk semua fotonya. Hal
yang dia kagumi adalah bagaimana masyarakat tersebut senang dan tertarik
melihat foto yang dihasilkan Sebastiao Salgado.
Menjadi
fotografer bukanlah hal yang mudah untuk dia lewati, Sebastiao Salgado dulunya
sangat tidak disukai oleh sang ayah karena Sebastiao Salgado meninggalkan
bidangnya di bagian ekonomi dan sudah bekerja di Bank Dunia untuk menjadi
fotografer handal.
Sebastiao Salagado juga
menjelaskan untuk menjadi seorang fotografer terkenal harus mempunyai tekad
yang kuat dan menguasai semua jenis-jenis lensa, kamera dan lainnya. Bahkan
harus tau sudut mana yang baik untuk mengambil foto.
Dalam
film ini juga kita melihat bagaimana Sebastiao Salgado sebelum berfoto, beliau
mengamati semua yang ada disekitarnya. Dalam perjalanan untuk membuat
documenter ini sangat sulit karena para kru dan lainnya harus mengikuti kemana
Seabstiao Salgado pergi dan harus siap bahwa akan menjadi objek foto untuk
Sebastiao Salgado.
Film ini untuk seorang
fotografer Sebastiao Salgado selama 40 tahun dia mengabdi menjadi seorang
fotografer. Film ini mengisahkan perjalanan-perjalanan beliau untuk mendapatkan
sebuah foto yang baik dan mempublikasikan ke semua orang. Sutradara dalam film
dokumenter ini, Wim Wenders juga mengatakan bahwa dia senang membagikan kisah
Sebastiao Salgado ke semua orang.
Kelebihan film ini yaitu kita bisa melihat sebuah foto yang sangat indah, bagaiman reaksi orang tersebut pada saat difoto, bagaimana caranya untuk menjadi fotografer yang baik serta apa saja objek yang akan kita ambil. Dalam film ini menurut saya tidak ada kekurangan seperti orang lain bilang, film ini menurut saya didokumentasi sesuai dengan fakta yang terjadi, bahkan saya sangat takjub dengan hasil karya-karya beliau dalam memotret.
KESIMPULAN FILM
Secara keseluruhan film “The salt Of the Earth” ini merupakan film yang patut ditonton oleh semua orang yang ingin mendalami Dunia Fotografi. Film ini juga sangat bagus dalam setiap penggambarannya. Film ini juga membuat kita masuk ke jalan cerita yang mendokumentasi selama 40 tahun Sebastiao Salgado berkarir menjadi seorang fotografer handal. Dalam setiap fotonyapun memakai dasar hitam putih yang membuat saya takjub dengan hasilnya.
Sangat terlihat sekali gimana Sebastiao Salgado mengambil
fotonya dengan penuh makna, warna, dan penjelasan foto tersebut. Foto ini juga
banyak sekali peritiwa yang terkandung seperti peperangan, perbudakkan,
kemiskinan dan kelaparan.
Film ini bukanlah suatu
hal yang negatif seperti orang-orang yang menganggap bahwa Sebastiao Salgado
memanfaatkan keadaan yang dia foto, justru Sebastiao Salgado ingin membuka mata
semua orang bahwa ada sebagian negara yang masih mempunyai warga yang masih
sengsara dan tidak diperlihatkan oleh negara itu sendiri dan beliau juga
memiliki banyak fot-foto sejarah yang mungkin orang-orang tutupi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar