Di
dalam suatu keluarga tentunya kita memiliki saudara yang sangat jauh sifatnya
dari kita sendiri. Ada yang saudaranya pendiam, pemalu, jutek, cuek bahkan
sangat mudah bergaul dengan orang lain. Tetapi hal ini sangat berbeda dengan saudaraku,
Angrum.
Kakakku
ini merupakan anak pertama. Kelahiran dia bisa dibilang yang ditunggu oleh
keluarga besarku. Badannya yang besar dengan berat 3,5 kg tersebut sangat jauh
dari bayi yang lain pada saat dia lahir. Bagi keluarga ku, kakakku ini anak
perempuan yang akan menambah kebahagiaan keluargaku. Apalagi, orangtuaku menunggu
kakakku selama dua tahun.
Suatu
hari, disaat kakakku menginjak umur satu tahun, kakakku tau mamaku sedang mengandung
adiknya. Umur satu tahun dia banyak sekali tingkahnya, apalagi dia memiliki
badan yang gemuk dan suka sekali makan.
Kami
sama-sama tumbuh dari watak ayah dan ibu yang sangat jauh sifatnya. Bapakku seseorang
yang sangat sayang sama anak perempuannya, bahkan apapun yang anaknya inginkan
pasti diwujudkan. Oh beda lagi sama mamaku. Kalau mamaku sifat yang dia miliki
snagat tegas dan sangat mengajarkan anaknya harus mandiri.
Semakin
dewasa pasca kami harus menerima bahwa mamaku meninggal, kami mau tidak mau harus
bergantian menjaga bapakku. Mulai dari pakaiannya, makannya bahkan keperluan
kecil pun kami harus bekerja sama.
Sebenarnya
sih aku suka kesel ya sama kakakku, tetapi bagaimana pun dia ya kakakku
perempuan satu-satunya. Dia memang sangat pemalu bahkan temennya dikit, tetapi
dia snagat enjoy aja sama kehidupannya.
“Dek,
jajan yuk”, “Dek kamu butuh apa?”, “jangan ngeselin jadi orang”, “jangan bandel
napa” itulah kata-kata yang suka di lontarkan oleh kakakku.sebenarnya aku kesel
sih kalau dia suka nyuruh aku, kadang aku suka bilang dalam hati “emang ngga
punya tanga napa” tapi aku tidak berani berbicara ke dia, karena dia sumber
keuanganku hahahaha.
Tapi
dia kalau aku aduin ke bapak, oh langsung takut. Karena apa, dia sangat takut
kalau aku aduin tingkah lakunya. Pernah ya sekali aku dipukul sama dia pakai tongkat
pel, aku langsung aduin ke bapak, tapi malah dia yang nangis. Kan aneh ya….
Semakin
hari, kita semakin ada aja tingkah lakunya. Dia tuh orang yang gak bisa
nyembunyiin ketidak sukaan sama orang lain. Makanya bapakku suka kesel banget
sama dia. Dia tipe orang yang suka mendem hal apapun sendiri. Dia emang gak selalu
terbuka sama diriku. Tapi aku gak bisa sih maksaain dia harus terbuka sama aku.
“awas
ya kalau lo minta duit ke gua, ngga bakal gua kasih lo”. Tiap hari kalau dia
marah ya pasti kata-kata itu aja di lontarkan. Tapi aku tetep kok sayang sama
dia walaupun ngeselin. Tapi aku berharap dia bisa menyelesaikan skripsinya
dengan cepat dan bisa kerja di Perusahaan dia inginkan.
Aku
berharap, semasa tuanya dia bisa menjadi perempuan yang hebat dan bisa
mengendalikan emosinya. Dan aku juga berharap juga semoga dia selalu terbuka
dengan diriku bahkan pasangannya. Untuk kakakku, Angrum, walaupun dirimu suka
ngeselin tapi aku sayang sama dirimu. Ya semoga kau ngga ngeselin terus-terusan
deh ya hahahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar